PerawatanKesehatan.com – Anemia sering sekali terjadi pada wanita, karena tidak dapat dihindari wanita dengan sistem reproduksinya yang normal pasti akan mengeluarkan banyak darah secara rutin setiap bulannya melalui menstruasi, jika tidak di imbangi dengan banyak mengkonsumsi makanan sehat dan makanan yang tinggi akan zat bezi maka anemia akan terjadi pada wanita tersebut. Disini Tim perawatan kesehatan akan membahas tentang anemia pada kehamilan. apa itu anemia? Kenapa bisa terjadi anemia? apa penyebabnya? apa saja jenisnya? dan bagaimana cara mengatasinya?
Anemia adalah suatu keadaan dimana tubuh seseorang mengalami kekurangan sel darah merah (hemoglobin) di dalam darah. Pada wanita hamil terjadi pengenceran darah (hemodilusi) sehingga Hampir semua ibu hamil beresiko menderita anemia ringan. Namun anda tidak perlu khawatir karena anemia ringan sangat normal dialami oleh ibu hamil. Namun ada beberapa ibu hamil yang mengalami anemia yang lebih serius atau sudah dapat di golongkan ke anemia sedang bahkan anemia berat karena itu mereka membutuhkan asam folat dan zat bezi lebih banyak dari sebelum hamil. Selama kehamilan, tubuh memproduksi lebih banyak darah untuk menompang pertumbuhan janin. Jika tidak mendapatkan zat bezi dan zat gizi yang cukup tubuh tidak mampu menghasilkan jumlah sel darah merah yang di butuhkan untuk memproduksi tambahan darah.
Anemia menyebabkan seseorang menjadi mudah lelah, apabila ibu hamil mengalami anemia biasanya ibu akan merasa mudah lelah dan lemah. Jika anemia terjadi secara signifikan dan tidak segera diobati maka dapat meningkatkan resiko terjadinya komplikasi yang serius, seperti kelahiran prematur, bayi lahir dengan berat badan rendah (dibawah 2500gr) , cacat pada bayi, perdarahan pada ibu ketika proses melahirkan sehingga harus melakukan transfusi darah ( jika kehilangan darah dalam jumlah besar selama persalinan), atau depresi pasca melahirkan.
Jenis Anemia.
- Anemia defisiensi zat bezi, Anemia jenis ini terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup zat bezi untuk menghasilkan sel darah merah (hemoglobin) sehingga penyebaran oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh terhambat.
- Anemia defisiensi folat, folat atau asam folat sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk memproduksi sel-sel baru dalam tubuh ibu maupun janin yang ada di dalam perut ibu, termasuk sel darah merah yang sehat. Selama kehamilan , ibu hamil membutuhkan folat tambahan, Maka dari itu penuhi kebutuhan asam folat dengan mengkonsumsi makanan bergizi seimbang. Asam folat sangat penting bagi ibu hamil, karena dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan otak pada janin yang ada di dalam kandungan sehingga jika kekurangan asam folat dapat menyebabkan bayi lahir dengan kecacatan.
- Anemia defisiensi vitamin B12, Tubuh kita sangat membutuhkan vitamin B 12 untuk membantu pembentukan sel darah merah ( hemoglobin ). Kehilangan darah selama dan setelah melahirkan juga dapat menyebabkan anemia.
Tanda Gejala Anemia.
Apabila pada ibu hamil merasakan tanda dan gejala berikut , kemungkinan ibu menderita anemia:
- Kulit, bibir, dan kuku terlihat pucat atau kebiru-biruan.
- Merasa lelah atau lemah dan sering merasa ngantuk di pagi hari.
- Sering pusing tiba-tiba
- Sesak nafas
- Detak jantung lebih cepat
- Sulit berkonsentrasi
Pada pemeriksaan awal kehamilan baik bidan maupun dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan laboratorium dengan melakukan pengambilan sempel darah untuk di lakukan pemeriksaan hemoglobin. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengukur hemoglobin -protein kaya zat bezi dalam sel darah merah yang membawa oksigen dari paru-paru ke suluruh jaringan tubuh. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan hematokrit tujuannya untuk mengukur persentase sel darah merah dalam sempel darah.
Bahkan jika seorang ibu hamil tidak menderita anemia pada awal kehamilannya, dokter atau bidan kemungkinan besar akan tetap merekomendasikan untuk melakukan pemeriksaan darah pada trimester kedua atau ketiga untuk mendeteksi anemia di tahap kehamilan selanjutnya.
Pada ibu hamil yang mengalami anemia selama kehamilannya , sangat perlu sekali untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung zat bezi dan asam folat seperti daging, telur , bayam, brokoli dan susu atau dapat juga di tambah dengan mengkonsumsi tablet penambah darah (suplemen zat bezi) dan asam folat. Jangan lupa juga untuk selalu mengkonsumsi vitamin C karena vitamin C dapat membantu penyerapan zat bezi dalam tubuh. Selain itu , ibu hamil akan diminta untuk kembali melakukan pemeriksaan darah setelah jangka waktu tertentu untuk mengetahui kecukupan kadar hemoglobin dan kadar hematokrit dalam tubuh. Untuk memenuhi kebutuhan vitamin B12, ibu hamil disarankan mengkonsumsi suplemen vitamin B12. IBu hamil vegetarian dan vegan harus berkonsultasi dengan dokter mereka tentang apakah mereka harus mengambil suplemen vitamin B12 ketika mereka sedang hamil dan menyusui.
Referensi:
- Rusmalia M. Salman. 30 perubahan selama hamil: menghilangkan kecemasan saat persalinan & komplikasi kehamilan/ Rusmalia B. Salman. Jakarta: Penerbit Pustaka Kemang, 2016.