PerawatanKesehatan.com – Definisi hipertensi menurut Brunner & Suddarth, 2004 adalah peningkatan tekanan darah sistole diatas 140 mmHg dan tekanan darah diastole di atas 90 mmHg. Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) adalah adanya peningkatan tekanan darah tinggi di atas 160 sistole dan diastole 95 mmHg.
Selain itu pengertian hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah sistolik 140 mmHg / lebih & tekanan darah diastolik 90 mmHg / lebih (Barbara hearrison, 1997).
Sedangkan pengertian krisis hipertensi adalah peningkatan tekanan darah berat secara tiba-tiba dengan tekanan darah sistole lebih dari 200 mmHg & tekanan darah diastole lebih dari 140 mmHg.
Kategori | Tekanan darah sistole (mmHg) | Tekanan darah diastole (mmHg) |
Stadium 1 (ringan) | 140-159 | 90-99 |
Stadium 2 (sedang) | 160-179 | 100-109 |
Stadium 3 (berat) | 180-209 | 110-119 |
Stadium 4 (sangat berat) | > 210 | > 120 |
Tabel. Klasifikasi berat ringan hipertensi.
Penyebab Hipertensi.
Berikut beberapa hal yang dapat menyebabkan hipertensi, yaitu:
- Alk0holisme.
Alk0hol dapat merusak hepar & sifat alk0hol mengikat air memengaruhi viskositas darah memengaruhi tekanan darah. - Konsumsi garam.
Garam mempengaruhi viskositas darah serta memperberat kerja ginjal yang mengeluarlan renin angiotensin yang dapat meningkatkan tekanan darah. - Obesitas (kegemukan).
Kegemukan dapat meningkatkam LDL yang buruk untuk tubuh manusia yang dapat memicu terjadinya aterosklerosis. - Per0kok.
Merokok menahun dapat merusak endoteal arteri & nikotin dapat menurunkan HDL yang baik untuk tubuh manusia. - Stress.
Stress merangsang sistem saraf simpatis mengeluarkan adrenalin yang berpengatuh pada kerja jantung.
Pathway.

Tanda Gejala Hipertensi.
Berikut gejala hipertensi, antara lain adalah:
- Gampang marah.
- Sakit kepala.
- Telinga berdenging.
- Berdebar-debar.
- Susah tidur.
- Kaku kuduk.
- Tekanan darah diatas normal.
- Pandangan mata berkunang-kunang.
- Mimisan.
Komplikasi Hipertensi.
- Stroke.
- Gagal ginjal.
- Gagal jantung.
- Disritmia jantung.
- Transien iskemik attact.
- Infark miokard.
Pemeriksaan Penunjang.
Pemeriksaan laboratorium yang perlu dilakukan diantaranya adalah:
- Serum (aldosteron, kolesterol, trigliserida).
- Urine (BUN, renin, asam urat).
- EKG (iskemia, hipertrofi ventrikel kiri).
Diagnosa Keperawatan NANDA Internasional.
1. Resiko penurunan perfusi jaringan jantung b/d gangguan sirkulasi.
a. Intervensi keperawatan.
- Tirah baring dengan kepala lebih tinggi.
- Kaji tekanan tekanan darah secara kontinu.
- Kaji intake cairan & haluran urine.
- Pantau elektronit BUN, kreatinin sesuai indikasi.
- Bila muah & muntah maka pasien di anjurkan untuk puasa.
- Observasi & batasi cairan.
- Ambulasi pasien sesuai kemampuan & hindari terjadinya kelelahan.
- Kolaborasi dalam pemberian obat antihipertensi sesuai indikasi.
b. Kriteria hasil.
Perfusi jaringan menunjukkan adanya perbaikan, ditandai dengan tekanan darah dalam batas normal, nyeri kepala hilang, hasil laboratorium dalam batas normal, & output urine 30 ml/menit.
2. Nyeri akut b/ peningkatan tekanan vaskuler serebral.
a. Batasan karakteristik.
Pengkajian yang perlu di observasi untuk penegakan diagnosis keperawatan.
- Perubahan nafsu makan.
- Perubahan teksnan darah.
- Perubahan frekuensi jantung.
- Perubahan frekuensi pernafasan.
- Pasien mengatakan nyeri kepala.
- Tampak gelisah.
- Hambatan proses berfikir.
- Gangguan tidur.
- Perubahan posisi dalam menghindari nyeri.
- Pupil dilatasi.
- Fokus pada diri sendiri.
b. Intervensi keperawatan.
- Tirah baring.
- Beri lingkungan yang tenang.
- Batasi aktivitas yang berlebihan.
- Hindari mer0kok.
- Berikan posisi yang nyaman.
- Ajarkan teknik relaksasi.
- Cegah agar tidak susah buang air besar (konstipasi).
c. Kriteria hasil.
- Pasien tampak nyaman & nyeri sudah hilang.
Referensi.
- Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah I. Dengan diagnosis NANDA Internasional/ Awan Hariyanto, S.Kep.Ns, M.Kes, & Rini Sulistyowati, SST. M.Kes. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2015.