PerawatanKesehatan.com – Tenaga kesehatan wajib mengetahui cara menghitung tetesan infus dengan cepat dan tepat. Cara menghitung tetesan infus tidak boleh ditentukan asal-asalan. Tetapi, harus ada dasar yang digunakan dalam menghitung cairan yang akan dimasukkan ke dalam tubuh pasien.
Kehilangan cairan tubuh atau dehidrasi adalah berkurangnya cairan tubuh total, dapat berupa hilangnya air lebih banyak dibandingkan natrium, atau hilangnya natrium dan air dalam jumlah yang sama, atau hilangnya natrium yang lebih banyak dibandingkan air [1]. Tindakan medis yang dapat dilakukan untuk mengganti cairan tubuh yang hilang salah satunya dengan pemberian cairan per infus tujuannya untuk memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit yang sempat hilang. Dengan menggunakan rumus tetesan infus dengan benar, maka kegagalan dalam pemberian cairan tubuh dapat teratasi.
Kehilangan cairan tubuh biasanya dapat diperbaiki dalam waktu 2 hari. Pada hari pertama diberikan setengah dari kebutuhan cairan melalui mulut, anus, dan per infus. Agar kebutuhan yang sudah dijadwalkan dapat tercapai. Bila seseorang kehilangan cairan tubuh cukup berat, sedangkan infus yang diberikan terlalu cepat maka hal ini hanya memicu terjadinya keracunan dan kejang. Sebab, sel-sel otak memiliki perubahan pada konsentrasi cairan tubuh yang lebih tinggi dari pada sel-sel dalam tubuh lainnya. Selain itu, pemberian cairan tubuh dengan cepat akan menyebabkan sembap pada sel-sel otak.
Tenaga kesehatan wajib mengetahui cara menghitung tetesan infus dengan cepat dan tepat. Cara menghitung tetesan infus tidak boleh ditentukan asal-asalan. Tetapi, harus ada dasar yang digunakan dalam menghitung cairan yang akan dimasukkan ke dalam tubuh pasien.
Cara Menghitung Tetesan Infus.
Menurut Purohito, cara menghitung tetesan infus per menit (TPM) secara sederhana adalah:
Tetes Per Menit = Jumlah cairan infus (ml)
(Makro) Lamanya infus (jam) x 3
Tetes Per Menit = Jumlah cairan infus (ml)
(Mikro) Lamanya infus (jam)
Contoh soal.
Berapa tetes per menit (TPM) jika cairan yang dimasukkan 500 ml dan habis dalam waktu 8 jam?
Jawab.
a. Bila faktor tetesan makro.
Tetes Per Menit = Jumlah cairan infus (ml)
(Makro) Lamanya infus (jam) x 3
Tetes Per Menit = 500 ml
(Makro) 8 jam x 3
Tetes Per Menit = 500
(Makro) 24
Tetes Per Menit = 20
(Makro)
Jadi, cairan tersebut harus diberikan 20 TPM.
b. Faktor tetesan mikro.
Tetes Per Menit = Jumlah cairan infus (ml)
(Mikro) Lamanya infus (jam)
Tetes Per Menit = 500 ml
(Mikro) 8 jam
Tetes Per Menit = 60
(Mikro)
Jadi, cairan tersebut harus diberikan 60 TPM.
Kegagalan Pemberian Cairan Per Infus.
Cara menghitung tetesan infus yang salah dapat menyebabkan kegagalan dalam pemberian terapi cairan per infus. Kegagalan lain yang dapat terjadi dalam pemberian cairan infus adalah:
- Jarum tidak masuk ke dalam pembuluh darah balik (vena).
- Jarum infus dan vena terjepit karena posisi tempat masuknya jarum dalam kondisi menekuk.
- Pipa penghubung udara tidak berfungsi.
- Pipa infus terjepit atau terlipat.
Baca juga:Cara mengukur skala koma glasgow (GCS).
Referensi.
- Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke 4, Jakarta: FKUI, 2007.
- Modul Basic Trauma Cardiac Life Support Edisi revisi, AGD Dinkes Provinsi DKI Jakarta, 2012.