PerawatanKesehatan.com – Saya seorang bidan sekaligus istri dari seorang perawat. saya pernah bekerja di BPS, klinik dan rumah sakit (baik di ruang rawat inap, ruang bersalin, IGD, bahkan di poli spesialis kandungan). Menurut saya apa yang pernah didapatkan baik di kampus maupun di lahan praktek sudah lumayan mumpuni ditambah dengan pengalaman langsung menghadapi berbagai macam pasien ibu hamil. Tak jarang teman-teman sering bertanya dan berkonsultasi masalah ilmu kebidanan baik yang fisiologi maupun patologi. Edukasi dan konseling tentang kesehatan mulai dari persiapan kehamilan, persalinan, nifas dan masalah-masalah yang terjadi saat hamil serta bagaimana cara mengatasinya. Saya juga sering bertanya seputar kebidanan dan kandungan yang tidak saya ketahui kepada dokter-dokter spesialis kandungan (Sp. OG) yang saya kenal. Untuk dijadikan bahan referensi dan guru bagi saya.
Tapi ternyata apa yang terjadi?
Pengalaman pribadi saya ketika saya hamil minggu ke 6 dimana hormon estrogen dan HCG mulai meningkat yang dapat menyebabkan rasa mual, kembung, sakit kepala bahkan disertai muntah-muntah. Dulu saya sering memberikan edukasi bahwa ketika ibu hamil mengalami morning sicknes (mual muntah di pagi hari) maka yang seharusnya dilakukan adalah:
Makan sedikit-sedikit tapi sering dan bila nasi tidak masuk maka karbohidrat bisa di ganti dengan jagung, singkong, atau roti.
Menghindari makanan yang bersifat asam dan pedas karena makanan yang terlalu asam dan pedas dapat meningkatkan sekresi asam lambung sehingga dapat memperparah rasa mual.
Minum vitamin dan asam folat agar ibu dan janin tetap sehat.
Jaga pola hidup sehat dengan tidak mengkonsumsi makanan siap saji (junkfood).
Tapi…..kenyataannya psikologi yang berubah ketika hamil minggu ke 6 (trimester I) begitu saya rasakan. Saya merasa sedikit stress karena apa yang saya makan selalu saja bikin perut mual bahkan muntah. Kadang kepala tiba-tiba pusing dan badan terasa lemas.
Obat-obatan (golongan antasida, ondansentron dan metoclopramide)pun menurut saya belum dapat menghilangkan rasa mual itu. Teori-teori kebidanan yang dimiliki serasa hilang semua. Dan edukasi yang dulu sering saya bagikan ke ibu-ibu hamil belum dapat saya lakukan. Karena ketika itu saya hanya dapat mengkonsumsi buah dan sayur.
Bila saya makan nasi, roti, bubur, atau minum susu pasti muntah. Hingga saya bingung apa yang harus di makan untuk mendapatkan gizi yang cukup bagiku dan sang janin. Terkadang saya juga merasa kesal dengan suami tanpa alasan.
Saya sangat merasakan perubahan psikologi dan fisiologi yang biasa di alami oleh ibu hamil trimester I. Dimana pada masa itu kadang kita yang tau teorinya merasa bahwa teori tak semuanya dapat di aplikasikan bahkan termasuk orang yang menguasai teori tersebut. Hingga akhirnya saya menyadari bahwa ibu hamil dengan HEG (mual dan muntah) tak hanya butuh pendidikan dan konseling tetapi dukungan dari keluarga terdekat terutama suami. Karena pada dasarnya ibu hamil mengalami perubahan pada psikologinya dan merasa kehamilan ini sangat menyiksanya, coba saja tidak hamil pasti tidak merasakan mual muntah seperti ini.
Tak sedikit para ibu hamil menyalahkan suaminya, apalagi bila suaminya tidak peka dan kurang perhatian pada istrinya. Pasti sang ibu hamil akan berfikir semua ini gara-gara suaminya. Karena bila tidak dihamili mungkin tidak akan menderita HEG.
Hasil USG ketika saya hamil minggu ke 6
Wahai para suami, ketahuilah bila istrimu hamil maka engkau harus lebih bersabar dan lebih perhatian. Tidak ada salahnya engkau membantu istri kita untuk selalu mengingatkan jadwal makan dan minum vitamin. Dan selalu mengingatkan istrimu untuk tetap menjalankan ibadah walaupun dalam kondisi apapun. karena ibu hamil itu rasanya malas untuk beraktifitas bahkan untuk bangun dari tempat tidur aja rasanya sangat berat.
Perlu di ketahui wahai para suami…. Janganlah engkau menyalahkan istrimu karena semua itu bukanlah di sengaja melainkan salah satu bentuk perubahan yang harus di alami oleh ibu hamil karena adanya peningkatan hormon.
Bagi bunda yang sedang hamil tetap semangat dan terus berjuang!! Demi calon bayi yang lucu 🙂
Coretan ini merupakan pengalaman pribadi ketika saya hamil minggu ke 6. Sampai jumpa kembali dan terima kasih.