PerawatanKesehatan.com – EKG merupakan sarana diagnostik yang penting untuk penyakit jantung koroner. Yang mampu di tangkap oleh EKG adalah kelainan miokard yang disebabkan oleh terganggunya aliran koroner.
Terganggunya aliran koroner ini yang menyebabkan kerusakan miokard yang bisa dibagi menjadi 3 tingkat yaitu:
- Iskemia, yaitu kelainan yang paling ringan dan masih reversibel.
- Injuri, yaitu kelainan yang lebih berat, tetapi masih reversibel.
- Nekrosis, yaitu kelainan yang sudah ireversibel, karena kerusakan sel-sel miokard sudah permanen.

Kelainan ini masing-masing memiliki ciri-ciri yang khas pada EKG. Umumnya iskemia dan injuri menunjukkan kelainan pada proses repolarisasi miokard, yaitu segmen ST dan gelombang. Nekrosis miokard dapat menimbulkan gangguan pada proses depolarisasi, yaitu gelombang QRS.
Iskemia.
Depresi ST, adalah ciri dasar iskemia miokard. Terdapat 3 macam jenis depresi ST, yaitu horisontal, landai ke bawah, landai ke atas.
yang dianggap spesifik adalah a dan b. Depresi T ini dianggap bermakna bila lebih dari 1 mm, makin dalam makin spesifik.
Keterangan:
- A = Depresi ST pada iskemia miokard, spesifik untuk iskemia.
- B = Depresi ST landai ke bawah, spesifik untuk iskemia.
- C = Depresi ST landai ke atas, kurang spesifik untuk iskemia.

Inversi U, adalah gelombang U yang negatif (terhadap 1) cukup spesifik untuk iskemia miokard.

Injuri.
Ciri dasar injuri adalah elevasi ST dan gambaran yang khas adalah konveks ke atas. Umumnya dianggap elevasi ST menunjukkan injuri ke daerah subepikardial, sedangkan injuri di daerah subendokordial menunjukkan depresi ST yang dalam.
Nekrosis.
Ciri dasar nekrosis miokard adalah adanya gelombang Q patologis yaitu Q yang lebar dan dalam, dengan syarat lebar lebih sama dengan 0,04 detik dalam lebih sama dengan 4 mm atau lebih sama dengan 25% tinggi R.
Thanks min, kalau bisa ada sumbernya juga
Terima kasih atas sarannya.
iya, insya allah segera kami perbaiki.
Salam dari Tim Perawatan Kesehatan