Gangguan mata saat hamil – Banyak sekali masalah maupun gangguan yang terjadi pada ibu hamil, salah satunya yaitu gangguan mata saat hamil. Nah, bila Anda mengalaminya sebaiknya Anda tidak perlu merasa panik terlebih dahulu. Gangguan mata ini akan hilang dengan sendirinya setelah persalinan atau setelah bayi di lahirkan. Bila terasa pandangan melemah, bagi ibu pengguna lensa kontak maupun kaca mata jangan langsung menduga bahwa lensa kontak maupun kaca mata sudah tidak cocok lagi, karena penyebabnya adalah kornea mata membengkak akibat penumpukan cairan.
Perubahan hormon selama hamil juga dapat menyebabkan produksi air mata menurun. Akibatnya mata sering terasa pedih dan seolah-olah berpasir. Bahkan, bukan tak mungkin mata menjadi merah serta sensitif terhadap cahaya. Namun untuk memilih obat mata haruslah berhati-hati karena menurut Alan Shabo, M.D profesor klinis spesialis mata di UCLA School of Medicine, banyak obat mata yang beredar dapat menyempitkan pembuluh darah pada mata serta dapat meningkatkan resiko iritasi pada mata. Apabila setelah menggunakan obat tetes mata sampai lebih dari empat kali dalam sehari dan masih belum ada perubahan sebaiknya segeralah untuk menghubungi dokter spesialis mata terdekat.
Gangguan mata lain selama kehamilan dan persalinan yang belum banyak di ketahui adalah luka mata serius. Atau Ablasio retina, retina mata robek, lepas, atau terkelupas dari tempatnya. Gangguan mata ini dapat terjadi akibat dari kehamilan dan persalinan. Meski kasusnya jarang terjadi, namun calon ibu harus berhati-hati karena bukan tidak mungkin ibu akan mengalaminya. Retina terkelupas, robek bahkan terlepas terjadi bila sebagian retina terlepas dari tempat perlekatannya. Bila tidak segera ditangani dapat menyebabkan kebutaan. Kondisi ini dapat terjadi pada siapapun, diantaranya yang:
- Memiliki kelainan mata rabun jauh cukup besar, yaitu minus 4-7, sebaliknya yang minus di atas 7 justru jarang sekali yang mengalami ablasio retina.
- Pernah mengalami retina robek pada salah satu atau kedua mata.
- Memiliki riwayat keluarga yang menderita retina robek.
- Memiliki kelainan mata jenis lain , seperti gangguan retina , cairan bola mata merembes dan lain- lain.
- Pernah melakukan operasi katarak.
- Pernah mengalami trauma atau benturan cukup keras di mata.
- Memiliki aktivitas rutin yang menyebabkan tekanan di dalam bola mata meningkat. Misalnya, aktivitas yang membuatnya sering mengejan (seperti: mengangkat barang yang berat dan sulit buang air besar (konstipasi).
Gejala Gangguan Mata Saat hamil.
Berikut tanda gejala Anda mengalami gangguan mata saat hamil, yaitu:
- Kebanyakan tidak disadari oleh penderitanya karena tidak disertai rasa sakit.
terjadi peningkatan benda-benda kecil yang mengambang pada pandangan mata (floaters). - Benda-benda yang mengambang bisa berupa organel (bagian sel) atau serpihan jaringan.
- Muncul pijar-pijar cahaya sekilas di dalam ruang pandang.
- Penglihatan menjadi agak kabur.
- Dalam sejumlah kasus, retina dapat membuat ibu mengalami kebutaan (gelap) pada seperempat atau separuh pandangan di satu bola mata. Jika tidak di tangani segera, bukan berarti tidak mungkin retina terlepas seluruhnya (100% ) atau detached retina dan ibu mengalami kebutaan total.
Cara Mencegah Gangguan Mata Saat Hamil.
Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terkena gangguan mata saat hamil, antara lain adalah:
- Jangan mengejan berlebihan saat BAB. Karena itu sebaiknya banyak-banyaklah mengkonsumsi buah dan sayuran, serta makanan yang kaya akan serag agar BAB lancar.
- Jangan mengangkat barang atau benda berat karena karena dapat membuat anda mengejan.
- Sebelum persalinan tiba, pastikan anda memeriksakan dan mendiskusikan kondisi mata ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan serta dokter spesialis mata. Dengan demikian , dapat menentukan pilihan cara bersalin yang aman sesuai kondisi mata dan kandungan.
Penanganan Gangguan Mata Saat Hamil.
- Jika pada pemeriksaan kehamilan tampak penipisan pada retina, lakukanlah tindakan pelekatan kembali dengan menggunakan laser jauh hari sebelum persalinan.
- Pertimbangkan proses persalinan yang akan diambil, boleh bersalin secara normal atau tidak tergantung ukuran minus pada mata, taksiran berat janin, luas panggul ibu, dan faktor lainnya yang berhubungan dengan penyulit persalinan.
- Jika ada cekungan, pendataran, dan penipisan, maka persalinan harus dilakukan dengan cara operasi caesar.
- Jika terjadi ablatio retina saat hamil atau pada saat bersalin maka retina harus segera di letakkan kembali melalui operasi.
- Jika robekan belum terjadi, namun sudah ada gejala, persalinan normal masih dapat di lakukan dengan bantuan vacum atau forcep sehingga mengurangi tekanan pada bola mata saat proses mengejan.
Banyak mitos yang beredar di kalangan masyarakat awam yang entah dari mana sumber dan alasannya bahwa ibu hamil tidak boleh melakukan pemeriksaan mata karena akan berbahaya bagi janin yang ada di dalam kandungan. Namun hal tersebut sama sekali tidak benar! Sebaliknya, malah pemeriksaan mata saat hamil sangat dianjurkan karena perubahan hormonal yang terjadi pada ibu hamil biasanya mengakibatkan beberapa gangguan penglihatan yang harus di antisipasi sejak awal.
Jika seorang ibu hamil menderita diabetes (penyakit gula), tekanan darah tinggi atau glukoma, maka akan beresiko lebih besar mengalami gangguan penglihatan selama kehamilannya. Selain itu juga akan mengalami gangguan lain seperti adanya titik hitam pada penglihatan, sensitif terhadap cahaya bahkan ada yang sampai menyebabkan migraine, dan perubahan ukuran minus, silinder, atau plus sehingga pandangan agak kabur. Ingatlah bahwa tindakan ibu hamil selama kehamilannya dapat berpengaruh terhadap penglihatan bayi dalam kandungan seperti halnya bayi dari ibu merokok, minum minuman beralkohol, atau menggunakan obat-obatan selama kehamilan dapat beresiko terkena mata malas (amblyopia) yaitu gangguan refraksi pada saraf penglihatan sehingga mata tidak berfungsi dengan baik, mata juling (strabismus), dan gangguan refaksi lainnya. Karena itu konsultasikan semua keluhan pada dokter ahli mata agar pengobatan bisa dilakukan secara tepat, cepat, dan efektif. Janganlah mengkonsumsi obat- obatan tanpa anjuran dari dokter dan jaga daya tahan tubuh dengan asupan gizi yang seimbang, olahraga untuk ibu hamil, dan hindari makanan yang mengandung gula serta garam yang berlebih bagi penderita diabetes & tekanan darah tinggi.
Hindari terlalu lama bekerja dengan komputer sembari duduk di bawah lampu fluorescent, atau terus-terusan berada di ruangan ber AC. Selain radiasi komputer berbahaya bagi ibu dan janin, mata pun bisa menjadi lelah. Jika Anda menggunakan lensa kontak, maka lepaskan dan biarkan mata beristirahat.
Cukup sekian, corat-coretan dari kami. Semoga bermanfaat. Sampai jumpa kembali.
Referensi:
- Rusmalia M. Salman. 30 Perubahan tubuh selama hamil. Jakarta: Penerbit Puataka Kemang. 2016