Perawatankesehatan.com – Menurut Brunner & Suddarth (2004), yang dimaksud hipertensi adalah tekanan darah sistole diatas 140 mmHg dan tekanan darah diastole diatas 90 mmHg. Sementara pengertian krisis hipertensi adalah adanya peningkatan tekanan darah berat secara tiba-tiba dengan tekanan darah sistole lebih dari 200 mmHg dan tekanan darah diastole lebih dari 140 mmHg (Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah I, AR-RUZZ MEDIA. 2015). Selengkapnya tentang krisis hipertensi maka simaklah informasi berikut ini!
Klasifikasi Berat Ringan Hipertensi
Kolompok | Tekanan darah sistole (mmHg) | Tekanan darah diastole (mmHg) | Keterangan |
Stadium 1 | 140 – 159 | 90 – 99 | Ringan |
Stadium 2 | 160 – 179 | 100 – 109 | Sedan9 |
Stadium 3 | 180 – 209 | 110 – 119 | Berat |
Stadium 4 | > 210 | > 120 | Sangat berat |
Meskipun tak semua penderita hipertensi dapat diketahui penyebabnya tetapi setidaknya kita harus mengenali tanda gejala penyakit ini. Sakit kepala dan mudah marah seringkali dikaitkan-kaitkan dengan hipertensi. Padahal tanda gejalanya tidak cuma itu, tetapi dapat disertai dengan susah tidur, kaku kuduk, telinga berdenging, mimisan, jantung berdebar-debar dan pandangan mata berkunang-kunang. Menurut boedhi darmojo, sebanyak 1,8% – 28,6% orang usia lebih dari 20 tahun sudah mengalami hipertensi. Agar dapat terhindar dari krisis hipertensi maka sebaiknya seperti pepatah mencegah lebih baik dari pada mengobati. Untuk itu, kami berharap agar kita bisa melakukan hal ini bersama-sama!
1. Berhenti merokok.
Merokok yang menahun dapat merusak endoteal arteri dan bahaya kandungan nikotin yang terdapat pada rokok dapat menurunkan HDL yang baik untuk tubuh kita.
2. Jaga berat badan ideal.
Memiliki berat badan berlebih atau kegemukan dapat meningkatkan LDL yang buruk untuk tubuh kita, sehingga memicu timbulnya arterosklerosis.
3. Hindari minum alk0hol.
Mengkonsumsi alk0hol dapat merusak hati dan memengaruhi viskositas darah yang dapat mempengaruhi tekanan darah.
4. Jangan stress.
Stress dapat merangsang sistem saraf untuk mengeluarkan adrenalin yang berpengaruh terhadap kerja jantung.
5. Kurangi konsumsi garam.
Garam dapat mempengaruhi viskositas darah serta memperberat kerja ginjal yang dapat meningkatkan tekanan darah.
Bila seseorang mengalami krisis hipertensi tetapi tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat maka dapat berakibat fatal, bahkan dapat menyebabkan stroke, gagal jantung, gagal ginjal atau terkena serangan jantung. Bila bermanfaat maka sukai dan bagikan! Oke.