PerawatanKesehatan.com – Ular merupakan binatang melata yang tak berkaki dan bertubuh panjang. Pada umumnya ular menggigit pada waktu pagi dan sore hari saat terganggu ataupun merasa terancam. Akibat dari gigitan ular (snake bite) berbisa tersebut biasanya akan menimbulkan bekas luka dan rasa nyeri hingga menimbulkan reaksi yang berlanjut. Walaupun tidak semua gigitan ular berbisa, tetapi dalam kondisi meragukan anggaplah semua gigitan ular itu berbisa karena hidup korban tergantung pada ketepatan penanganan.

Perbedaan Gigitan Ular Berbisa dan Tidak Berbisa.
Gigitan Ular Berbisa | Gigitan Ular Tidak Berbisa |
Kepala ular panjang dan berbentuk segi empat. | Kepala ular berbentuk segitiga. |
Memiliki gigi taring kecil. | Memiliki dua gigi taring besar di rahang atas. |
Luka bekas gigitan yang halus dan berupa lengkungan. |
Luka bekas gigitan terdapat dua gigitan utama akibat gigi taring. |
Tabel 1. Perbedaan ular berbisa dan tak berbisa.
Beberapa reaksi yang dapat muncul akibat gigitan ular biasanya berupa rasa nyeri dan bengkak disekitar luka. Namun, bila luka gigitan ular tersebut serius maka akan menimbulkan demam, mual, muntah-muntah, kelemahan, kejang dan pingsan. Pada umumnya reaksi langsung akan dirasakan pada setiap korban yang digigit ular. Tetapi, bisa ular sangatlah berbahaya bahkan dapat membuat seseorang (korban) meninggal dunia hanya dalam beberapa jam saja.
Bisa ular (venom) adalah racun hewani terdapat pada ular berbisa [1]. Daya racun bisa ular sudah diketahui terdapat dua macam, yaitu hematoksik dan neurotoksik. Hematoksik adalah racun yang beredar melalui darah. Sedangkan neurotoksik adalah racun yang menyerang dan menghancurkan saraf atau histamin [2].
Tanda Gejala Digigit Ular.
Adapun tanda dan gejala dari tergigit ular diantaranya:
- Terdapat bekas gigitan yaitu dua tusuk dan dapat disertai dengan luka bekas gigitan gigi bawah.
- Terdapat lendir atau bercak perdarahan kecil pada kulit.
- Nyeri pada luka bekas gigitan.
- Sesak nafas.
- Mual kadang disertai muntah.
- Demam.
- Berkeringat banyak.
- Denyut nadi lemah dan kecil.
Reaksi seperti pusing, kelemahan, nadi cepat dan tidak teratur, bengkak, dan perubahan warna kulit merupakan adanya efek keracunan yang lebih lanjut. Ketika gigitan ular menyerang orang lain baik dirumah maupun diluar rumah, maka tak perlu panik, lakukan cara berikut ini sebagai pertolongan pertama.
Berikut Penanganan Ketika Terkena Gigitan Ular Berbisa.
- Sikap menyenangkan korban agar pasien tidak cemas karena kebanyakan korban takut mati.
- Saat pertama kali terkena gigitan ular, jauhkan korban dari ular ke tempat yang lebih aman agar ular tak kembali menyerang.
- Beritahu korban untuk tenang dan beristirahat. Tindakan ini bertujuan agar dapat mencegah penyebaran bisa ular melalui aliran getah bening.
- Ikatlah daerah dari gigitan agar dapat menahan aliran limfe, bukan untuk menahan vena maupun arteri karena salah satu penyebaran bisa ular melalui pembuluh limfe (Tindakan ini kurang berguna bila dilakukan lebih dari 30 menit setelah terjadi gigitan).
- Posisikan luka gigitan lebih rendah di bandingkan organ tubuh lainnya.
- Bawa korban ke rumah sakit untuk menghindari efek keracunan yang timbul semakin berat dan agar mendapatkan serum anti bisa ular (antivenin) serta perawatan yang optimal.
Pencegahan Agar Tidak Terkena Gigitan Ular Berbisa.
Pencegahan yang dapat dilakukan agar tidak tergigit ular antara lain menghindari berjalan di semak-semak pada malam hari dan jangan sekali-kali membunuh ular kecuali dalam kondisi tertentu karena banyak korban yang tergigit akibat kejadian semacam itu.
Referensi.
- Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke 4 Jilid 1, Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 2006.
- Modul BTCLS edisi revisi, AGD Dinkes Provinsi DKI Jakarta, 2012.
Baca juga selanjutnya: Datangi rumah sakit, beresiko terkena infeksi nosokomial.
[…] Baca juga: Penanganan Terkena Gigitan Ular Berbisa […]