PerawatanKesehatan.com – Penyakit cacing gelang (askariasis) merupakan penyakit yang disebabkan oleh infestasi cacing gelang atau Ascaris lumbricoides. Ascaris lumbricoides adalah cacing bulat yang besar & hidup di dalam usus halus manusia. Cacing ini tumbuh dan berkembang terutama pada penduduk yang beriklim panas & lembab dengan sanitasi yang buruk. Di Indonesia kejadian penyakit askariasis tinggi terutama pada Anak.
Kurangnya penggunaan jamban keluarga menyebabkan pencemaran tanah dengan tinja disekitar halaman rumah, di tempat mencuci, di bawah pohon, dan di tempat-tempat pembuangan sampah. Sehingga mempermudah cacing betina dewasa untuk mengeluarkan telur yang kemudian akan menjadi matang & infektif, dengan tumbuhnya larva pada telurnya di dalam waktu 2-3 minggu.
Penularan Penyakit Cacing Gelang.
Penularan langsung dapat terjadi setelah periode berkembangnya telur di tanah kemudian telur tertelan lewat tangan atau makansn yang tercemar.

Pada manusia infeksi ini terjadi bila larva cacing ini mengkontaminasi makanan atau minuman. Di dalam usus halus, larva cacing akan keluar menembus dinding usus halus. Kemudian menuju pembuluh darah & limfe menuju paru. Setelah itu larva akan pindah ke bronkus, faring, dan selanjutnya turun ke esofagus & usus halus. Lama perjalanan ini hingga menjadi bentuk cacing dewasa sekitar 60-75 hari. Panjang cacing dewasa berkisar antara 20-40 cm dan mampu bertahan hidup bertahun-tahun lamanya di dalam usus halus manusia. Sejak telur matang tertelan hingga menjadi cacing dewasa bertelur dibutuhkan waktu sekitar 2 bulan.
Gejala Penyakit Cacing Gelang.
Gejala yang muncul dapat disebabkan oleh larva dan cacing dewasa. Selama larva berpindah dapat memunculkan beberapa gejala bila merusak kapiler/dinding alveolus paru. Diantaranya:
- Terjadinya perdarahan.
- Penggumpalan sel darah putih dan eksudat.
- Panas.
- Batuk.
- Batuk darah.
- Sesak nafas.
- Pneumonitis Askaris.
Karena larva cacing ini dapat menyerang dan menyebang pada organ lain seperti otak, mata, ginjal, kulit dan sumsum tulang belakang. Bila jumlahnya sedikit maka dapat memunculkan beberapa gejala ringan bahkan tidak memunculkan gejala sama sekali. Gejala yang mungkin muncul antara lain:
- Mual.
- Nafsu makan menurun.
- Diare.
- Sulit buang air besar.
Selain hal tersebut diatas, cacing ini juga dapat menyebabkan gejala alergi seperti gatal-gatal, urtikaria (biduran), dan eosinofilia.
Perlu diketahui, bahwa cacing ini dapat keluar melalui mulut dengan perantara batuk maupun muntah, bahkan dapat langsung keluar melalui hidung.
Pemeriksaan Penunjang.
- Foto toraks.
Tampak infiltrat mirip seperti pnemonia viral yang hilang dalam waktu 3 minggu. - Pemeriksaan darah.
Selama fase pulmonal akan didapatkan eosinofilia. - Pemeriksaan feses.
Terdapat telur cacing atau cacing dewasa keluar dalam tinja.
Penyakit cacing gelang (askariasis) harus dibedakan dalam menegakkan diagnosa dengan kelainan alergik misalnya asma, sindrom loeffler, dan asma.
Pengobatan Penyakit Cacing Gelang.
Seringkali cacing ini ditemukan bersama -sama dengan cacing tambang didalam usus manusia. Tetapi, sebaiknya cacing ini dibasmi terlebih dulu baru kemudian basmi cacing tambang. Obat-obat yang digunakan antara lain adalah:
- Piperazin (obat pilihan utama direkomendasikan oleh para dokter spesialis penyakit dalam).
- Pirantel pamoat.
- Levamisol.
- Albendazol.
- Mebendazol.
- Heksilresorsinol.
Selama tidak adanya obstruksi oleh cacing dewasa yang berpindah-pindah, dan dalam kondisi yang baik. Tanpa pengobatan, penyakit cacing ini dapat sembuh sendiri dalam waktu kurang lebih 1,5 tahun.
Komplikasi Penyakit Cacing Gelang.
- Reaksi alergi yang berat.
- Pneumonitis.
- Pneumonia.
Referensi.
- Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke empat. Jilid ke satu. Jakarta: FKUI. 2007.
Baca juga selanjutnya: Penyakit cacing gelang.