
PerawatanKesehatan.com – Tetanus adalah gangguan pada sistem saraf yang ditandai dengan meningkatnya kontraksi otot dan kejang, yang disebabkan oleh tetanospasmin, yaitu suatu racun protein yang kuat yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium Tetani [1]. Terdapat beberapa bentuk dari tetanus salah satunya yaitu tetanus neonatorum pada bayi baru lahir. Tetanus neonatorum menyumbang lebih dari 50 persen kematian bayi baru lahir yang disebabkan oleh tetanus di seluruh dunia.
Tetanus Neonatorum.
Tetatus neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada bayi baru lahir usia 0-1 bulan. Biasanya terjadi pada bayi dari ibu dengan riwayat kehamilan tidak mendapatkan imunisasi TT (Tetanus Toksoid). Tetanus neonatorum bisa disebabkan karena pemotongan tali pusat yang tidak steril dan perawatan sisa tali pusat yang salah/tidak bersih. Tinggi rendahnya faktor resiko terjadinya infeksi tergantung pada panjangnya sisa tali pusat, kebersihan lingkungan, serta kesterilan alat yang digunakan untuk memotong dan mengikat tali pusat. Tanda gejala tetanus neonatorum biasanya muncuo pada 2 minggu pertama kehidupan yaitu 0-14 hari, dan bila tidak segera diterapi maka dapat berakibat fatal.
Ciri khas dari tetanus neonatorum adalah badan bayi menjadi kaku, sulit menelan ASI, peka terhadap rangsang, dan kejang. Jika pada bayi baru lahir usia 0-7 hari mengalami muntah, kejang, dan tidak dapat menerima minuman dapat dicurigai bayi tersebut terkena tetanus. Diantara bayi baru lahir yang terinfeksi tetanus , 90 persen meninggal dunia dan yang bertahan hidup mengalami retardasi mental (kecerdasan yang rendah).
Salah satu pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum dapat dilakukan dengan pemberian imunisasi TT pada ibu hamil minimal 2 kali imunisasi pada saat hamil, dengan jadwal yang sudah ditentukan oleh bidan atau dokter spesialis kandungan. Selain itu untuk mengurangi terjadinya tetanus neonatorum sebaiknya persalinan dilakukan dirumah sakit atau tenaga kesehatan misalnya bidan praktek mandiri dan klinik dokter spesialis kandungan yang sudah memiliki ijin untuk membantu persalinan dari dinas kesehatan setempat.
Referensi.
- Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke 4 Jilid 3, Jakarta: FKUI, 2007.
Hmm sangat mengerikan juga ya apabila ini terjadi dan menyerang bayi sangat menakutkan dan harus segera diatasi sejak dini ya ?
bener sekali mas iman, taruhannya nyawa.
ya, semoga tidak ada lagi bayi baru lahir yang terkena tetanus…. amien..
Wah… ini yang sangat penting untuk diperhatikan oleh para Ibu-Ibu yang sedang hamil…
Ternyata harus rutin dilakukan, dan tentu saja harus dengan saran dokter ya…
Salam,
Halo bapak,
seperti yang kami sampaikan diatas…dapat ke dokter maupun bidan kepercayaan keluarga.. untuk mencegah terjadinya tetanus pada bayi baru lahir biasanya ketika hendak menikah, seorang wanita mendapatkan imunisasi TT…
Salam balik.